header2

SELAMAT DATANG DI BLOG UG CYBER SEMOGA BERMANFAAT

Minggu, 27 Januari 2013

TUGAS KE 4-14 SIA



14.IMPLEMENTASI OPERASI DAN PENGENDALIAN SISTEM

14.1 Implementasi Sistem
                    
Dalam proses Implementasi di perlukan adanya keterkaitan terhadap sistem informasi,dan dalam siklusnya dapat dijelaskan diantaranya :
  1. Identifikasi Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.
  2. Inisiasi dan Perencanaan Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada. Melakukan analisis untuk membuat spesifikasinya
  3. Analisisgstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
  4. Perencanaan Logika Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.
  5. Perancangan Fisik Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
  6. Implementasi Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.
  7. Pemeliharaan Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.

14.2 Pengendalian Keuangan di Dalam Sistem Informasi
Perencanaan dan pengendalian keuangan meibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja.
Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya.
Perencanaan Keuangan adalah proses dari :
  1. Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
  2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang.
  3. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih
  4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.

14.3 Pengendalian Atas Sumber Daya Non Keuangan Dalam Sistem Informasi.

Contoh Pengendalian Aktiva :
Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga nya :
-          Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
-          Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
-          Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
-          Penggunaan log dan register
-          Review oleh pihak independent

TUGAS KE 4-13 SIA



13. PERANCANGAN SISTEM


Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
Menurut Jogiyanto. HM,(1991), dalam bukunya Analisis Dan Disain Sistem, Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1.      Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2.      Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3.      Persipan untuk rancang bangun implementasi
4.       Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5.      Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
6.      Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras dari suatu sistem.

13.1 Langkah-langkah Perencanaan Sistem
Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :
1.      Physical System : Physical system berupa bagan alir sistem ( System Flowchart ) ataupun bagan alir dokumen ( Document Flowchart ).
2.      Logical Model
Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data atau ( DFD ). DFD digunakan untuk menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.

13.2 Pertimbangan-Pertimbangan Perancangan Sistem
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram computer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasi kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi dan kontrol.

13.3 Teknik-teknik Perancangan
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
  1. Perancangan sistem secara .umum/perancangan konseptual, perancangan
    logikal/perancangan secara makro.
  2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.

TUGAS KE 4-12 SIA



12. PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM

Analisis Sistem merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah laporan perencananaa sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.

12.1. Perencanaan Sistem dan Analisis Kelayakan


Analisis kelayakan

Tujuannya adalah :

a. Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan,
b. Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.

Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :

1. Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak,
2. Penetapan dewan pengarah perencanaan sistem,
3. Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan,
4. Pengembangan perencanaan sistem informasi strategik,
5. Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi sebagai fokus pengembangan sistem,
6. Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan perancangan awal subsistem tertentu,
7. Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.

Tugas – tugas analisis kelayakan :

1. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem,
2. Pembentukan sasaran sistem baru,
3. Pengidentifikasian para pemakai sistem.

12.2. Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-langkah analisis sistem :

1. Identify

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :

a. Mengidentifikasi penyebab masalah
b. Mengidentifikasi titik keputusan
c. Mengidentifikasi personil – personil kunci

2. Understand

Memahami kerja sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi, diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel

3. Analyze

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.

12.3. Teknik-Teknik Pengumpulan Fakta

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan. Ada tiga sumber yaitu :

1.Sistem yang berjalan

Menyediakan kesempatan untuk menetukan apakah sistem memuaskan,perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti.Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru.

2.Sumber internal ainnya

Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan sistem yang baru.Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi

3.Sumber eksternal

Informasi yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan seminar memberikan.



12.4. Teknik-Teknik Mengorganisasikan Fakta

Teknik untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
- Analisis pengukuran kinerja,
- Analisis distribusi kerja,
- Analisis fungsional,
- Analisis matriks.

12.5. Analisis Sistem Terstruktur

Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented, analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk Data Flow Diagram.

TUGAS KE 4 -11 SIA




11. TEKNOLOGI INFORMASI AUDITING

11.1 Konsep-Konsep Auditing Pde

      Istilah PDE auditing umumnya digunakan untuk menerangkan 2 jenis aktivitas yang berhubungan dengan computer, yaitu :
·        Auditing melalui computer ( Auditing through the computer )
Untuk menerangkan proses penelaahan dan evaluasi pengendalian intern dalam suatu system pemrosesan data elektronik, biasanya dilakukan oleh auditor selama pengujian ketaatan ( compliance test )
·        Auditing dengan computer ( Auditing with the computer )
Untuk menerangkan pemanfaatan computer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dilakukan secara manual
            Kebanyakan audit meliputi pengujian ketaatan dan pengujian substantif. Kedua jenis PDE auditing ini dilakukan baik oleh auditor intern maupun ekstern.

Struktur Audit Laporan Keuangan

Tujuan dan tanggungjawab utama auditor :
1.        Auditor ekstern      : Menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan, melayani para pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat luas
2.      Auditor intern          : Melayani kebutuhan manajemen perusahaan, hasil pekerjaannya juga akan menjadi bahan untuk penelaahan dan pekerjaan auditor ekstern pada saat mereka mengaudit laporan keuangan perusahaan
Audit secara umum dubagi menjadi 2 komponen dasar :
·        Audit interim  : Menetapkan tingkat keandalan system pengendalian intern, biasanya diperlukan Pengujian Ketaatan untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan pengecekan kontinuitas kegiatan yang mengandalkan system pengendalian intern.
·        Audit laporan keuangan : Verifikasi langsung terhadap angka-angka laporan keuangan, berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit interim yang merupakan Pengujian Substantif.






Auditing Di Seputar Komputer

Secara umum, system akuntansi mencakup masukan, pemrosesan, dan keluaran. Dalam pendekatan ini pemrosesan diabaikan, selain itu dokumen-dokumen sumber untuk masukan ke system dipilih dan diikhtisarkan secara manual sehingga tidak dapat dibandingkan dengan keluara. Setelah batch-batchdiproses dalam system, total akan diakumulasikan untuk menyajikan catatan yang diterima dan ditolak, koreksi-koreksinya, dan penyampaian ulangnya.
Pada perkembangan PDE selanjutnya, pendekatan ini tidak banyak digunakan, secara implicit mengasumsikan bahwa kompter tidak dapat digunakan untuk mengubah catatan tanpa terdeteksi oleh prosedur-prosedur manual.


Auditing Melalui Komputer

Audit PDE untuk verifikasi ketaatan pengendalian intern dilakukan oleh auditor intern dan ekstern. Tujuan auditor ekstern biasanya diarahkan untuk atestasi laporan keuangan. Sedangkan auditor Intern melakukan audit ketaatan untuk memenuhi kebutuhan manajemen atau kebutuhan tertentu lainnya dalam perusahaan.

AUDITING dengan KOMPUTER

Auditing dengan computer merupakan proses penggunaan teknologi informasi dalam auditing. Teknologi informasi digunakan untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan audit yang dapat dilaksanakan pula secara manual. Penggunaan teknologi informasi penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi auditing.
Manfaat potensial penggunaan teknologi system informasi dalam audit meliputi :
1.   Kertas kerja yang dihasilkan computer umumnya lebih mudah dibaca  dan lebih konsisten. Kertas kerja semacam itu lebih mudah disimpan, diakses, dan direvisi.
2.  Waktu dapat dihemat dengan mengeliminasi penghitungan.        Penghitungan-silang, dan kalkulasi penghitungan lainnya.
3.  Kalkulasi, pembandingan, dan manipulasi data lainnya akan menjadi lebih akurat.
4 Kalkulasi telaah analitis akan lebih efisien, dan lingkupnya dapat diperluas.
5.   Informasi proyek seperti anggaran waktu dan pemonitoran waktu actual dan jumlah dianggarkan akan lebih mudah dihasilkan dan dianalisis.
6.   Korespondensi audit standar seperti kuesioner dan daftar periksa, surat proposal, dan format-format laporan dapat disimpan dan dimodifikasi secara mudah.
7.   Moral dan produktivitas dapat ditingkatkan dengan mengurangi waktu untuk tugas-tugas klerikal.
8.  Peningkatan efektivitas biaya dapat diperoleh dengan menggunakan ulang aplikasi-aplikasi audit elektronik untuk audit peristiwa kemudian ( Subsequent audit ).
9. Akan terjadi peningkatan independensi karyawan-karyawan system informasi.





11.2 Teknologi EDP Auditing

Data Uji
            Merupakan masukan yang disajikan auditor yang memuat data yang absah dan tidak absah. Secara historis, data uji merupakan raihan pertama dalam audit melalui komputer. Meskipun tidak praktis memberikan kemampuan untuk memahami logika rinci program komputer bagi auditor, tetapi auditor akan dapat memahami spesifikasi umum dari sistem dan dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menentukan apakah sistem bekerja atau tidak.

Simulasi Parallel
Simulasi parallel memproses data uji melalui program-program uji atai program-program audit. Keluaran simulasi dan keluaran nyata dibandingkan untuk tujuan pengendalian. Sebagai contoh, simulasi paralel atas program akuntansi biaya akan dibatasi oleh fungsi-fungsi yang memutakhirkan catatan-catatan barang dalam proses. Fungsi-fungsi lain, seperti penjadwalan atau pelaporan kinerja, tidak akan termasuk dalam program simulasi karena tidak menjadi perhatian langsung dalam audit.

Perangkat Lunak Audit
 Perangkat lunak audit mencakup program-program komputer yang memungkinkan komputer digunakan sebagai alat audit. Komputer diprogram untuk dapat membaca, memilih, mengekstrak (menarik), dan memproses data uji petik dari file-file komputer. Terdapat berbagai tingkatan baik dalam lingkungan mainframe maupun mikrokomputer. Perangkat lunak konvensional seperti program-program utilitas sistem, program pemanggilan informasi, atau bahasa-bahasa tingkat tingkat tinggi ( seperti COBOL ) dapat pula digunakan.

Perangkat lunak audit umum ( Generalized Audit Software- GAS)
Perangkat lunak audit umum ( GAS ) adalah perangkat lunak yang di rancang secara khusus untuk mendukung penggunaan teknologi informasi dalam auditing.  GAS dirancang secara khusus agar memungkinkan auditor yang memiliki keahlian komputer sedkit, mampu melakukan fungsi-fungsi pemrosesan data yang berkaitan dengan audit.

 Perangkat Lunak Mikrokomputer
Perangkat lunak mikrokomputer bertujuan umum seperti perangkat lunak pemrosesan kata dan spreadsheet memiliki banyak aplikasi – aplikasi audit. Selain itu, paket – paket perangkat lunak berorientasi dan bertujuan khusus, telah pula dikembangkan digunakan secara khusus dalam administrasi audit. Perangkat lunak pemrosesan kata dan spreadsheet merupakan jenis-jenis perangkat lunak mikrokomputer yang paling umum digunakan oleh auditor.

Tujuan aplikasi STARA :
1. File master kekayaan berjalan telah dibaca dan seluruh data telah diambil
2. File kerja tahun sebelumnya, kemudian digunakan untuk mencocokan catatan dengan file kerja tahun berjalan.
3.       Cetak laporan :
·        Laporan no 1 tambahan diatas $5000 pada tahun berjalan
·        Laporan no 2 kekeliruan dalam penyusutan tercatat

Jenis-jenis paket perangkat lunak mikrokomputerberikut ini,kepada staf auditnya untuk digunakan dalam audit:
·          Paket-paket perpajakan
·          Uji petik statistic
·          Translasi mata uang
·          Pembuat nomor-acak
·          Analisis regresi
·          Analisis persediaan
·          Perangkat lunak bagan arus
·           Kertas kerja dan lampiran-lampiran

Kegiatan audit terprogram
Merupakan teknologi audit yang mencakup modifikasi program computer  untuk tujuan-tujuan audit. Ini dicapai dengan membentuk suatu kegiatan audit khusus di dalam program produksi regular sehingga data transaksi atau lainnya dapat dianalisis.

Catatan diperluas (extendedrecord)
Berhubungan dengan modifikasi program-program computer untuk menyajikan jejak audit yang komprehensif untuk transaksi-transaksi terpilih dan mengumpulkannya dalam perluasan catatan data tambahan dalam suatu pemrosesan yang tidak normal.

Snapshot
Snapshot,seperti yang diimplikasikan dari namanya, berupaya memberikan gambaran komprehensif dari pekerjaan program pada titik tertentu suatu waktu. Snapshot mencakup penambahan kode program agar program mencetak isi area memori terpilih pada waktu selama pemrosesan kode snapshot dibuat. Ini menghasilkan hasil cetakan operasi program. 

Penjejakan
Penjejakan merupakan teknik audit lainnya yang menghasilkan alat bantu program. Penjejakan normalnya dilaksanakan dengan menggunakan pilihan (opsi) dalam bahasa kode sumber program (seperti COBOL). Bahasa tingkat tinggi dijejaki pada tingkat pernyataan sumber ; bahasa tingkat lebih rendah dijejaki pada tingkat yang lebih rinci. Penjejakan memberikan daftar rinci urutan pelaksanaan pernyataan program.
 Penjejakan dapat menghasilkan ribuan catatan keluaran, dan harus dipelajari jumlah transaksi yang besar yang tidak dijejaki. Untuk tujuan audit, penjejakan dapat digunakan untuk memverifikasi bahwa pengendalian intern dalam program aplikasi dijalankan pada saat program memproses data uji. Penjejakan mengindikasikan bagian-bagian kode program yang tidak dieksekusi, yaitu situasi yang berdampak pada ditemukannya modifikasi tidak tepat atau tidak terotorisasi ke program.
            Seluruh teknik kegiatan audit yang ditandai membutuhkan keahlian teknis tingkat tinggi pada saat pertama kali dibuat, dan tingkat pengetahuan yang tinggi untuk menggunakannya secara efektif. Tingkat independensi auditor pada saat pengembangan sistem itu sangat tergantung pada tingkat keahlian teknis yang mereka miliki. Bahkan sekalipun auditor memilikitingkat keahlian teknis yang tinggi, pengembangan tetap membutuhkan kerjasama antara auditor dengan karyawan departemen sistem.

Penelaahan dokumentasi sistem
Penelaahan dokumentasi sistem, seperti deskripsi naratif,bagan arus dan daftar program, barangkali merupakan teknik auditing PDE yang tertua, dan tetap dipergunakan secara luas sampai sekarang. Pendekatan ini khususnya tepat pada saat tahap awal audit yaitu untuk persiapan seleksi dan pemanfaatan atau teknologi audit langsung lainnya.
            Auditor dapat juga meminta daftar bahasa sumber program. Daftar-daftar ini dapat ditelaah secara manual oleh auditor. Program-program dapat diperiksa secara manual oleh auditor. Penelaahan program secara lebih memuaskan dapat dilakukan dengan meminta kode obyek, yaitu, versi bahasa-mesin dari program. Penelaahan dokumentasi sistem dengan cara ini akan memberikan jaminan bahwa membutuhkan keahlian teknis dan kesabaran. Auditor dapat memverifikasi hash total kode obyek perangkat lunak untuk mendeteksi modifikasi-modifikasi pada perangkat lunak.
            Jenis dokumentasi lainnya yang dapat diperiksa adalah dokumentasi operasi yang dihasilkan oleh banyak sistem komputer sebagai suatu bagian dari operasi. Perangkat lunak yang memonitor kinerja operasi komputer umumnya tersedia dalam sistem besar untuk menyediakan statistik teknis yang bermanfaat meningkatkan efisiensi operasi sistem. Kegiatan akuntansi pekerjaan (job accounting) seringkali merupakan bagian dari sistem operasi komputer. Kegiatan ini mengumpulkan dan mengikhtisarkan statistik yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya program (pekerjaan). Sekali lagi, statistik tersebut penting bagi auditor karena menunjukkan siapa yang menggunakan sistem dan juga kapan dan sumberdaya dan program yang mana yang tercakup dalam sistem.

Bagan Arus Pengendalian
Dokumentasi spesifik untuk tujuan-tujuan audit ditelaah dan dikembangkan untuk menunjukkan hakekat pengendalian aplikasi dalam sistem. Dokumentasi seperti ini disebut bagan arus pengendalian. Bagan arus analitis, bagan arus sistem atau teknis-teknis grafis lainnya digunakan untuk menjelaskan pengendalian dalam sistem. Keuntungan utama bagan arus adalah dapat dipahami oleh auditor, pemakai dan karyawan komputer, sehingga mendukung komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda.

Pemetaan
Bahan bukti audit yang lebih langsung berkaitan dengan program dapat diperoleh dengan cara memonitor jalannya program dengan menggunakan paket pengukuran perangkat lunak khusus. Teknik audit seperti ini disebut pemetaan. Perangakat lunak menghitung jumlah kali setiap pelaksanaan pernyataan program dalam suatu program dan memberikan statistik ikhtisar yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya. Pada dasarnya, pemetaan merupakan teknik untuk membantu perencanaan dan pengujian program. Auditor dapat menggunakan perangkat lunak yang sama untuk menentukan apakah pernyataan program tertentu telah dilaksanakan. Pemetaan dapat membantu meyakinkan pernyataan-pernyataan pengendalian aplikasi program yang terdapat dalam daftar bahasa sumber dalam program telah benar-benar dieksekusi pada saat program berjalan, dan tidak diganggu oleh logika tertentu yang tidak terdapat dalam daftar kode sumber dari program. Penghitungan jumlah kali setiap pernyataan program yang telah dilaksanakan tidak mengimplikasikan bahwa program telah dieksekusi secara benar.
            Pemetaan dapat digunakan secara efektif sejalan dengan teknik data uji. Eksekusi program dengan data uji sebagai masukan dapat dipetakan. Evaluasi keluaran dari monitor perangkat lunak dapat mengindikasikan seberapa ekstensif masukan menguji pernyataan program individual. Pernyataan-pernyataan yang tidak dieksekusi tidak diuji.




11.3 Jenis-Jenis Audit PDE

Pendekatan Umum Terhadap PDE Audit
Sebagian besar pendekatan terhadap PDE audit mengikuti tiga tahapan :
1.Telaahan dan evaluasi awal.
2.Telaahan dan evaluasi rinci.
3.Pengujian.

Telaahan dan evaluasi awal
Menentukan tindakan-tindakan yang akan dillakukan dalam audit yang mencakup keputusan-keputusan yang berkaitan dengan area-area tertentuyang di investigasi, penugasan bagi staf audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pembuatan anggaran waktu dan/biaya untuk audit.
Sumber daya audit biasanya terbatas, jadu umumnya tidak mungkin melakukan audit atas setiap aplikasi setiap tahun. Aplikasi-aplikasi yang mengandung kemungkinan penggelapan atau kekelirian-kekeliruan keuangan biasanya menjadi target suatu audit.

Telaahan dan evaluasi rinci
Dalam tahap audit ini, sasaran difokuskanpada temuan-temuan yang dipilih dalam audit.

Pengujian
Tahap pengujian dalam audit menghasilkan bukti ketaatan terhadap prosedur-prosedur.pengujuan dilakukan untuk memberikan jaminan memadai bahwa pengendalian intern ada dan bekerja sesuai dengan yang dinyatakan dalam dokumentasi sistem.

Audit Aplikasi-aplikasi PDE
Pengendalian-pengendalian Aplikasi debagi menjadi tiga area umum, masukan, pemrosesan, pengeluaran. Audit aplikasi-aplikasi PDE umumnya mencakup penelaahanpengendalian dalam tiga area tersebut.

Audit Pengembangan Sistem Aplikasi

Tiga area umumdalam audit yang berkaitan dengan proses pengembangan sistemadalah standar-standar pengembangan sistem, manajemen proyek, dan pengendalian pengubahan program.
Standar-standar pengembangan sistem, merupakan dokumentasi yang menjadi panduan perancangan, pengembangan, dan implementasi sistem aplikasi. Keberadaan standar-standar pengembangan sistem merupakan pengendalian umum utama dalam sistem PDE.
Manajemen proyek, untuk mengukur dan mengendalikan perkembangan selama pengembangan sistem aplikasi. Manajemen proyek meliputi proyek dan penyeliaan proyek. Perencanaan proyekmerupakan pernyataan formal mengenai rencana-rencana kerja rinci dalam proyek. Penyeliaan proyek memonitor pelaksanaan aktifita-aktifitas proyek.
Pengendalian pengubahan program, berkaitan dengan pemeliharaan program-program aplikasi. Tujuan pengendalian-pengendalian tersebut adalah untuk mencegah pengubahan yang tidak sah dan bersifat penggelapan terhada program-program yang telah di uji dan di terima.

Audit atas Pusat layanan Komputer

Audit atsa pusat layanan komputer dilakukan sebelum setiap audit atas aplikasi dilakukan guna meyakinkan integritas umum lingkungan dimana aplikasi akan di fungsikan. Pengendalian-pengendalian umum atas operasi komputer juga memnbantu menjuamin tidak adanya interupsi atas sumberdaya-sumberdaya pusat layanan komputer.
Audit akan dilakukan terhadap beberapa area. Salah satu area berkaitan dengan pengendalian-pengendalian lingkungan. Sistem-sistem mainframe yang berkaitan dengan pusat-pusat layanan komputerbesar umumnya memiliki persyaratan-persyaratan temperatur dan kelmbaban khusus yang membutuhkan penyejuk ruangan. Area lain adalah keamanan secara fisik atas pusat-pusat yang bersangkutan.
Rencana pemulihan bencana di pusat-pusat tanggung jawab harus ditelaah. Rencana pemulihan bencana harus mencakup hal-hal yang berkaitan dengan misalnya pernyataan tanggung jawab manajemen yang menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian bencana, rencana-rencana tindakan darurat, penyediaan fasilitas dan pendukung data, pengendalian-pengendalian proses pemulihan.
Pengendalian-pengendalian manajemen atas operasi pusat layanan komputer juga merupakan area yang diperhatikan. Area ini mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk menganggarkan faktor-faktor beban peralatan, statistik pemanfaatan protek, dan persyaratan-persyaratan anggaran dan rencana penetapan staf, dan rencana perolehan peralatan.
Pengujian ketaatan yang akan digunakan dalam seluruh area audit tersebut adalah telaahan atas bukti-bukti tang didokumentasikan; wawancara dengan pemakai, manajemen, dan karyawandepartemen sistem; observasi langsung; dan tanya-jawab.